Mengalami kesurupan sangatlah tidak menyenangkan, dan pengalaman kesurupan ini aku alami sendiri, begini kisahnya. Sampailah aku disebuah villa yang cukup besar. Hari ini kebetulan semua keluarga besarku berkumpul disini mereka datang dalam rangka membicarakan pembagian harta warisan kakek. Aku tidak terlalu mengerti mengenai hal itu, jadi aku hanya menikmati hari ini sebagai liburan.
Kulihat saudara-saudaraku itu malah asik dengan gadget mereka. Sayang sekali, padahal pemandangan dan suasana villa ini sangat luar biasa. Sebuah villa yang cukup klasik dan besar yang berada di daerah ciwalini. Aku memisahkan diri dan berjalan sendiri mengitari daerah sekitar sini. Ternyata dibelakang villa ini ada sebuah hutan, dan ada sebuah gerbang yang membatasi villa ini dengan hutan tersebut.
Aku melangkahkan kaki memasuki hutan itu, sesekali aku mendengar kepakan sayap burung-burung yang terbang. Aku semakin berjalan kedalam hutan itu sambil mengeluarkan kamera dan membidik objek-objek dihutan ini. Aku terus mengambil beberapa gambar sampai tidak sadar, aku sepertinya sudah sangat jauh dari villa.
Aku melihat sekitar hanya pepohonan yang menjulang tinggi. Aku mulai sedikit agak khawatir, aku berlari ke arah jejak awal barusan mencoba kembali ke villa. Aku berlari memutar arah dan hasilnya nihil, aku sepertinya hanya berputar-putar disini saja. Jantungku mulai berdebar dan aku mulai panik, belum lagi suasana mulai semakin malam dan semakin gelap. Aku coba menghubungi lewat handphoneku, tapi percuma ternyata tidak ada sinyal.
Aku teriak sekencang-kencangnya minta tolong agar ada orang yang mendengarku tapi tidak ada jawaban apa-apa. Aku melihat jam di tanganku sudah melewati jam 6 sore. Suasana mulai gelap, suara-suara dihutan ini tidak lagi terdengar asri. Perasaanku semakin tidak enak, aku beranikan diri melangkah sambil meraba jalan disekitar. Tiba-tiba, Astagfirulah apa itu.
Seperti ada yang bergerak mengitariku, suara tertawa itu seperti membayangi dan mengikuti bergerak. Aku bisa merasakan ada seseorang yang sedang memperhatikanku. Dengan sedikit kesal dan takut aku pun bilang “Siapa sich? kok malah ketawa”.
“itu saya”.
Seketika setelah mendengar itu aku diperlihatkan sosok yang sangat menyeramkan, seorang wanita berambut panjang yang berbicara. Tubuhnya kurus, matanya hitam pekat, mulutnya terbuka lebar sambil tertawa dan melayang-layang di atasku. Bulu kuduk seketika berdiri, aku berlari entah kemana berusaha sejauh mungkin dari sosok itu. Namun setelah aku berpikir aku sudah menjauh. Tiba-tiba sosok wanita tadi itu muncul, meloncat keluar dari balik salah satu pohon.
Tubuhnya yang kurus dan suaranya yang sangat menyeramkan membuat sosok itu ketika bergerak membuat suara yang sangat menakutkan. Sosok itu bergerak mengejarku, aku berlari semakin kencang. Aku masih bisa merasakan sosok itu mengejarku. Sambil terus berlari aku membaca doa yang aku bisa dan sosok wanita itu sudah meloncat dan tepat berada didepanku. Saking kagetnya aku merasa jantungku berhenti sejenak, kepalaku mulai berat.
Punggung dan seluruh tubuhku terasa sangat-sangat berat. Entah bagaimana aku pun tidak mengerti, aku sudah berada dirumah saudaraku bukan di villa itu lagi. Beberapa orang sudah berkumpul sambil membaca doa, aku mulai merasakan tidak nyaman. Kejadian itu sudah cukup lama aku alami, sekarang barulah aku tau kelanjutan dari kisahku itu dari orangtuaku.
Setelah semalam aku menghilang, aku ternyata kembali lagi ke villa itu sendirian dan dalam keadaan kesurupan aku tertawa sendiri, mengamuk, menangis sampai akhirnya kuncen setempat membersihkanku dan tidak boleh berada disekitar itu. Aku pun menjalani terapi kurang lebih selama tiga bulan sampai akhirnya aku bisa sadar dan mulai mengingat lagi. Aku kerasukan roh wanita yang sangat kuat, yang tidak bisa aku bilang siapa dan dari mana asalnya.
Karena setiap aku sebut namanya, aku bisa merasakan sosok itu seperti akan kembali masuk lagi kepadaku. Alhasil sekarang aku jadi sensitif, hidupku tidak terlalu nyaman. Aku terlalu berbahaya untuk pergi ke tempat yang baru. Karena akan selalu terus berinteraksi, jika tidak ingin sepertiku jangan pernah sekalipun untuk menantangnya dan mengusik mereka ditempat mereka tinggal. Sesungguhnya bisa melihat mahluk halus itu tidaklah menyenangkan.