Konon, asal usul kisah hantu sumiati ini dulunya berawal dari seorang wanita yang berasal dari kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, dia merantau menuju kota Makassar setelah dia beranjak dewasa. Di kisahkan bahwa teror hantu sumiati selalu menampakan diri dengan memakai baju merah, dan wilayah yang sering dia tampakan dirinya adalah pada jalan sungai Tangka dan sekitar jalan taman makam pahlawan, kota Makassar. Setelah itu pada tahun 2000-an kabarnya sudah tidak pernah lagi terdengar di masyarakat.
Sebelumnya, ada informasi tambahan dari seorang budayawan dari tanah daeng ini mengatakan kalau sumiati sering menampakan dirinya di sekitar rumah sakit pelamonia makassar. Rumah sakit tua ini menjadi tempatnya menampakan diri setelah ke dua jalan yang saya sebutkan di atas. Setan sumiati atau hantu sumiati sangat sering menampakan dirinya dan tidak jarang dia di kejar oleh penjaga malam pada rumah sakit pelamonia makassar yang di kenal berani hingga ke terowongan rumah sakit.
Hal ini sering berulang-ulang bahkan suster dan penjaga rumah sakit pun pernah mengejarnya hingga ke terowongan tersebut. tetapi pada akhirnya di suatu malam penjaga rumah sakit dan salah seorang suster pemberani itu duduk berdua seakan memikirkan sesuatu. Tiba-tiba datang sesosok wanita yang tersamar oleh redupnya lampu rumah sakit dan penjaga rumah sakit dan suster tersebut menatapnya dengan nyali yang cukup tinggi.
Ternyata itu adalah yang mereka anggap sebagai “setan sumiati” dan anggapan mereka malam itu terbantahkan. Karena adanya penjelasan singkat dari hantu wanita berambut panjang itu kepada kedua orang yang duduk itu. Dia mengatakan “saya bukan setan sumiati yang kalian kenal meski saya menggunakan baju merah, tetapi saya adalah dulunya seorang suster yang mati secara mengenaskan di rumah sakit ini”.
Kedua orang itu kaget mendengarkan penjelasan itu, tetapi saat hantu suster berbaju merah itu pergi, dia sempat mengatakan dengan suara yang samar-samar “Hantu sumiati atau setan sumiati telah keluar melewati terowongan rumah sakit, dan pindah menuju sebuah hutan lindung karaengta”.
“Hutan lindung karaengta” adalah sebuah tempat yang berada di sebelah utara kota makassar tepatnya di kabupaten Maros. Setelah mendapatkan info itu, maka penyelidikan dilakukan dengan seorang ahli terawang ke wilayah “Hutan lindung karaengta” untuk mencari sebuah kebenaran dari legenda hantu ini yang sangat terkenal di makassar.
Setelah ahli terawang sampai ke daerah yang di tunjukan oleh hantu dari rumah sakit tersebut, dia mengarah pada sebuah tempat yang di namakan dengan “pangngadangang ri pattunuang asue” di Kabupaten Maros. ternyata hasil terawang hanya mendapatkan informasi bahwa dia melihat di masa lalu ada seorang wanita yang menggendong anaknya dan ada seorang pria bertopi mencoba merebutnya, hingga membunuh wanita tersebut.
Konon sumiati adalah wanita yang sangat cantik, tetapi setelah di tinggal suaminya Massompe (Berlayar), karena suku bugis makassar terkenal dengan pelaut. Sumiati banyak yang naksir padanya bahkan banyak yang beniat untuk menikahinya, mungkin karena kecantikannya, awal kisahnya adalah dia di jamah oleh seorang laki-laki yang dia sendiri tidak mengenalnya, karena kejadiannya malam hari, konon sumiati hanya mengetahui bahwa pelaku penjamahnya adalah laki-laki berbaju merah.
Menurut cerita rakyat makassar, dulu namanya adalah suniati namun banyak yang memanggilnya sumiati. Dia bunuh diri di sekitar Fort Rotterdam atau Benteng Rotterdam, Makassar. Dia bunuh diri karena menanggung malu dan di kabarkan kalau dia sempat tinggal di Fort Rotterdam. Nama hantu ini juga diangkat menjadi film horor indonesia pada tahun 2015, yang diperankan oleh Dinda Surbakti.